ROSALIND FRANKLIN - Ilmuwan Peneliti Struktur DNA di Logo Google Hari Ini

Filed Under ( , , ) by Unknown on Rabu, 24 Juli 2013

Rosalind Franklin - Tokoh yang diapresiasi oleh Google hari ini yang bertajuk Rosalind Franklin's 93rd birthday.

Rosalind Elsie Franklin (lahir 25 Juli 1920 – meninggal 16 April 1958 pada umur 37 tahun) ialah seorang ilmuwan yang mengadakan penelitian tentang struktur DNA bersama Francis Crick, James Watson, dan Maurice Wilkins dengan difraksi sinar X. 

Rosalind Franklin selalu menyukai fakta. Ia berpikir logis dan tepat, dan tak sabar dengan hal-hal yang sebaliknya. Ia memutuskan menjadi ilmuwan saat berusia 15. Ia lulus ujian masuk Universitas Cambridge pada tahun 1938, dan mencetuskan krisis keluarga. Walau keluarganya berada dan memiliki tradisi jabatan pemerintahan dan kedermawanan, ayahnya tak menyetujui pendidikan perguruan tinggi buat wanita. Ia menolak membayar. Seorang bibi turun tangan dan berkata Franklin harus mendapat pendidikan, dan ia akan menanggung biayanya. Ibu Franklin juga berpihak padanya sampai akhirnya ayahnya mengalah.

Perang Dunia II pecah di Eropa pada tahun 1939 dan Franklin tinggal di Cambridge. Ia lulus pada tahun 1941 dan mulai bekerja berbekal gelar doktornya. Karyanya berfokus pada masalah perang: sifat batu bara dan arang kayu serta bagaimana menggunakannya secara efisien. Ia menerbitkan 5 karya pada mata kuliah itu sebelum ia berusia 26 tahun. Karyanya tetap dikutip kini, dan membantu mengajukan bidang serat karbon yang kuat. Pada usia 26, Franklin menerima gelar Ph.D. dan perang barusan selesai. Ia mulai bekerja dalam difraksi sinar-X dengan menggunakan sinar X untuk membuat gambar zat padat yang dikristalkan. Ia memelopori penggunaan metode ini dalam menganalisis bahan yang rumit dan tak teratur seperti molekul biologis yang besar, dan tak hanya kristal tunggal.

Ia menghabiskan 3 tahun di Perancis, menikmati suasana kerja, kebebasan masa damai, masakan dan budaya Perancis. Namun pada tahun 1950, ia sadar bahwa jika ia ingin membuat karier ilmiah di Inggris, ia harus kembali. Ia diundang ke King's College di London untuk bergabung dengan kelompok ilmuwan yang sedang mempelajari sel hidup. Pemimpin tim menugasinya berkarya pada DNA dengan mahasiswa pascasarjana. Asumsi Franklin ialah bahwa ini merupakan proyeknya sendiri. Salah satu laboran, Maurice Wilkins, sedang berlibur saat itu, dan saat ia kembali, hubungan mereka berantakan. Maurice berasumsi Franklin akan membantu kerjanya; Franklin berpendapat ia akan menjadi satu-satunya orang yang berkarya pada asam deoksiribonukleat. Mereka memiliki perbedaan kepribadian yang kuat juga: Franklin lugas, cepat, menentukan, dan Wilkins pemalu, spekulatif, dan pasif. Hal ini akan memainkan peran pada tahun-tahun mendatang perlombaan terbuka untuk menemukan struktur DNA.

Rosalind Franklin membuat kelanjutan dalam teknik difraksi sinar-X dengan DNA. Ia mengurus alat-alatnya untuk menciptakan sorotan sinar-X yang amat tajam. Ia mengekstraksikan serat DNA yang baik daripada yang pernah sesungguhnya dan menyusunnya dalam buntelan paralel. Dan ia mempelajari reaksi serat pada keadaan lembab. Seluruhnya memungkinkannya menemukan kunci penting atas struktur DNA. Wilkins menerima datanya, tanpa pengetahuannya, dengan James Watson dan Francis Crick, di Cambridge University, dan mereka saling mendahului dalam perlombaan itu, kemudian menerbitkan struktur DNA yang diajukan pada Maret 1953.

Hubungan yang tegang dengan Wilkins dan aspek lainnya pada King's College (ilmuwati tak diizinkan makan siang di ruangan umum di mana ilmuwan makan, sebagai contoh) membuat Franklin mencari kedudukan lain. Ia mengepalai kelompok risetnya sendiri di Birkbeck College London. Namun kepala King's membiarkannya berbicara terus pada keadaan di mana ia takkan bisa bekerja pada DNA. Franklin kembali pada studinya tentang batu bara dan juga menyelesaikan kerja DNA-nya. Ia mengalihkan perhatiannya ke virus, menerbitkan 17 kertas kerja dalam 5 tahun. Penemuan kelompoknya meletakkan dasar penemuan virologi struktural.

Rosalind baru menyerah saat melakukan sebuah kunjungan ke Amerika Serikat, dimana ia mengalami sakit dan diketahui sebagai kanker rahim. Rosalind sempat menjalani pengobatan sampai 2 tahun, melalui 3 operasi dan kemoterapi eksperimental dan remisi 10 bulan, namun wanita yang namanya diabadikan sebagai nama baru The Chicago Medical School itu meninggal 16 April 1958, pada usia 37 tahun. 

Sumber : http://id.wikipedia.org


Denaihati

Leave a Reply