Memaknai 106 Tahun Kebangkitan Nasional

Filed Under ( , , ) by Unknown on Senin, 19 Mei 2014

Hari ini tanggal 20 Mei 2014 bertepatan dengan 106 tahun kita bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional atau yang sering disingkat menjadi HARKITNAS. Kebangkitan nasional merupakan suatu momentum untuk membangun rasa dan semangat  bersatu dan membangkitkan jiwa nasionalisme serta menyadarkan kita untuk meneruskan perjuangan Pahlawan Republik Indonesia. Maka dari itu, semangat kebangkitan nasional harus kita maknai dengan semangat untuk tetap  menggelorakan jiwa dalam setiap individu warga negara Indonesia dalam menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI, tidak lelah untuk rela berkorban, menerapkan asas gotong royong dan kekeluargaan dalam kerja sama, menghargai sesama anak Indonesia, serta mencintai bangsa Indonesia merupakan modal kita untuk membantu mencapai cita-cita bangsa ini dalam mewujudkannya. 

Tema Peringatan 106 Tahun Kebangkitan Nasional :

" Maknai Kebangkitan Nasional Melalui Kerja Nyata Dalam Suasana Keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa"

Sub Tema Peringatan 106 Tahun Kebangkitan Nasional :
Menegakkan Demokrasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam penyelenggaraan Pemilu yang Jujur, Adil, dan Berkualitas


Peristiwa Kebangkitan Nasional pada tahun 1908 merupakan peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Bila pada jaman dahulu fisik dan senjata adalah alat utama dalam memperjuangkan bangsa ini, maka pada masa sekarang, diri sendiri dan kekuatan asing yang tak terlihat oleh kasat mata merupakan pengaruh yang harus pintar-pintar bisa kita filter dengan baik. Hal tersebut dapat berupa pengaruh budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Maka dari itu, Hari Kebangkitan Nasional harus benar-benar kita maknai, bukan hanya sekedar peringatan yang hanya dilaksanakan setiap tanggal 20 Mei saja.
Lebih dari satu abad bangsa ini memperingati Hari Kebangkitan Nasional, sudah banyak sekali peristiwa yang tercatat dalam buku harian bangsa ini, mulai dari prestasi sampai masalah yang tak kunjung reda. Nah, akankah di tahun ini masih tertuang tinta merah yang mencoreng bangsa yang kita banggakan ini? Lalu apakah peran kita sebagai rakyat Indonesia dalam membantu memperbaiki coretan-coretan merah dalam perjalanan bangsa yang kita cintai ini?
Masalah terbesar yang harus segera diatasi oleh  sebagian besar bangsa Indonesia yaitu soal mental yang acap kali patah semangat, takut gagal, slalu mengatakan tidak bisa, pikiran yang negatif atas segala sesuatu, tidak disiplin, dan masih banyak lagi. Sikap-sikap tersebutlah yang semestinya dihapus dari jiwa dan pikiran kita. Berlaku untuk semua lapisan masyarakat, baik dari pemimpin, badan legislatif, dan kita semua sebagai rakyat Indonesia harus turut serta mengubah pandangan dan sikap dalam ragka memaknai Kebangkitan Nasional.
Apapun permasalahan yang terjadi pada bangsa ini baik dalam hal musibah bencana alam, masalah ekonomi, atau pun masalah kepemimpinan, tidak semsestinya kita saling menyalahkan kepada salah satu pihak yag terkait. Sikap dan kebiasaan seperti ini pun haus segera diubah. Bukan saatnya kita saling menjatuhkan satu sama lain, alangkah lebih baik jika kita saling berintropeksi diri dan bekerjasama dalam mengatasi segala masalah yang menimpa, karena kita bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semangat untuk berjuang dan melakukan yang terbaik dalam segala aspek seharusnya menjadi pedoman yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Untuk membangun karakter suatu bangsa yang baik, tak lepas dari peran masyarakat di dalamnya. Kita sebagai masyarakat, harus mampu membuka pikiran lebih luas lagi, bukan saatnya lagi tindakan korupsi merajalela, melakukan tindakan kekerasan terhadap kaum lemah, buang sampah sembarangan, tawuran antar kelompok tertentu, penipuan, kecurangan dalam berdagang, dan lain sebagainya. Menilai seseorang tidak cukup dari sisi kecerdasannya saja, tetapi yang paling utama adalah persoalan moral atau sikapnya. Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyat dan pemimpinnya memiliki nilai-nilai atau sikap positif, menjunjung tinggi kejujuran, saling menghormati dalam perbedaan, hidup rukun.
Krisis moral yang terjadi di zaman sekarang sungguh sangat menakjubkan, seolah-olah tingkah laku atau sikap yang negatif sudah menjadi suatu hal yang lumrah. Kurangnya didikan moral menyebabkan makin buruknya kualitas atau perkembangan generasi muda apalagi untuk membantu memajukan bangsa ini. Di televisi sering ditayangkan berita-berita seperti pelecehan seksual yang terjadi di kalangan anak muda yang masih mengenyam bangku pendidikan. Yang sangat disayangkan adalah mereka tidak memiliki rasa malu dan bersalah telah melakukannya.
Memang tak semua remaja melakukan hal-hal bodoh macam itu, akan tetapi permasalahan yang sedikit pun bisa membawa atau mempengaruhi pergaulan yang lain. Sehingga jumlahnya pun kian hari kian meningkat. Maka dari itu di sinilah pentingnya peran pemerintah dan keluarga dalam membentuk moral  anak-anaknya. Sayangnya tidak semua keluarga tidak bisa sepenuhnya mendidik anaknya secara rutin, disebabkan beberapa faktor seperti kesibukan orang tua atau keluarga yang sudah tidak utuh.
Melihat persoalan semacam  itu, peran dan fungsi pendidikan  sangat berperan penting. Pendidikan moral saat ini memang sangat dibutuhkan,  mengingat zaman sekarang merupakan zaman globalisasi di mana kebudayaan-kebudayaan luar sangat mudah masuk ke dalam negri. Hal ini menjadi PR kita semua, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun keluarga dalam ikut serta meningkatkan moral anak. Bukan hanya moral anak atau remaja, akan tetapi kita semua sebagai bangsa Indonesia  memiliki peran yang sangat penting untuk menjadikan Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun.
Saya sebagai wakil dari masyarakat Indonesia, memiliki harapan yag besar pada tanggal 20 Mei, semoga bukan hanya sekedar peringatan Hari Kebangkitan Nasional, akan tetapi semoga dijadikan sebuah momentum yang tepat dalam mengadakan perubahan yang besar demi kemajuan bangsa ini. 

Denaihati

Leave a Reply